About My Self
12 Mei 2013
GERBONG KERETA PART V
“Sapa wanita itu ? Dia gak takut apa duduk sendirian disana ? “, Tanya Risa heran .
“Nyeremin banget sih tuh cewek .”, ujar Dira .
“Bulu kuduk gue jadi semakin berdiri nih .”, ucap Egga .
“Apa tuh cewek hantu kali yaa ?”, ucap Dira tiba-tiba yang mengagetkan teman-temannya .
“Husssst ! Ati-ati loe kalo ngomong Dir ! “, ucap Arya .
“Iyaa apaan sih loe Dir, ngomong gitu segala .”, kata Gladis dengan nada gelisah .
“Yaa maaf guys . Gue kan Cuma asal nebak aja .”, ucap Dira .
“Abis kata-kata loe itu makin ngebuat kita tambah merinding tau .”, kata Wira .
Beberapa menit mereka saling berpandangan penuh tanda tanya dimata mereka . Apa yang sebenarnya terjadi disini ? Siapa wanita itu ? Dimana mereka sekarang berada ? Mereka benar-benar bingung dengan kejaian ini .
Tiba-tiba saja lampu kereta mati kembali . Mereka mulai panic . Mereka mulai komat-kamit membaca doa . Kereta mulai berguncang dengan keras . Mereka pun mendengar suara rintian anak kecil dan orang dewasa yang meminta tolong . Terdengar suara tangisan dan jeritan meminta ampun . Ada pula terdengar tawa yang sangat mengerikan . Suara-suara itu terdengar jelas ditelinga mereka . Suara kepedihan yang memilukan hati mereka .
Akhirnya lampu kereta pun kembali menyala, kereta kembali berjalan stabil, suara-suara aneh itu pun kini tidak terdengar lagi oleh mereka . Dan wanita yang tadi duduk digergong 4 itu pun kini sudah tidak terlihat lagi . Entah kemana perginya wanita itu .
“Tadi itu apa ? Berasal dari man suara-suara itu tadi ?”, Tanya Gladis dengan kebingungan .
“Gue juga gak tau . Suara-suara itu tadi seperti nyata .”, jawab Wira yang sedari tadi menggenggam tangan Gladis .
“Aneeehhh . Tuh cewek juga ngilang .”, kata Egga .
“Gu…gue pe…pengen pulang . Gue ta…takut .”, isak Risa yang sedari tadi menangis dipelukan Arya .
“Loe jangan nangis dong Ris . Bentar lagi kita pasti pulang kok .”, ucap Arya menenangkan Risa .
“Gue udah gak kuat sama keanehan-keanehan ini .”, ucap Dira pasrah dengan air mata yang mulai jatuh . Gladis pun memeluk Dira .
“AAAAAUUUWWHH .”, terdengar jeritan Egga . Badan Egga tiba-tiba seperti ada yang menarik dan membentur jendela kereta . Egga pun tergolek lemas mencoba berdiri . Arya dan Dira pun membantu Egga berdiri .
“Ga, loe kenapa ?”, Tanya Dira .
“Badan gue seperti ada yang narik . Aduhh . Kepala gue sakit banget bentur tuh jendela . Sialaan ! “, ucap Egga dengan nada jengkel .
“Tadi gue lihat ada bayangan hitam pas badan loe mbentur kejendela .”, ucap Arya .
“BRUUUUKKKK .”, tiba-tiba Gladis jatuh pingsan .
Wira dan Risa pun panic, Wira membopong Gladis ke tempat duduk sambil tertatih karna kakinya yang terluka namun Wira memaksakan diri untuk membopong Gladis .
“Dis, loe kenapa ? Dis ?”, ucap Wira sangat jelas tersirat kepanikan diwajahnya .
“Dis, bangun Dis . Dis bangun .”, ucap Risa tak kalah panic dan mengguncang badan Gladis .
Setelah 5 menit lebih Gladis pingsan, akhirnya ia terbangun juga . Gladis tiba-tiba langsung berdiri dan langsung barjalan menuju gerbong 4 . Tanpa sepatah kata pun Gladis terus berjalan tanpa menghiraukan teman-temannya yang memanggilnya dan mencegahnya untuk kegerbong 4 . Wira pun mengikuti Gladis dan menyuruh teman-teman yang lain untuk menunggunya digerbong 3 . Wira memerintah teman-temanya agar tetap bersama jangan sampai ada yang terpisah .
“Guys, kalian tetep disini gue bakal nyusul Gladis . Jangan sampai ada yang terpisah diantara kalian . Kalian harus saling jaga . Kalo ada apa-apa kalian teriak aja manggil gue . Kalian ngertikan .”, jelas Wira yang langsung berlari mengejar Gladis tanpa menunggu jawaban teman-temannya .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar sopan saya segan.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.