Picture From Jucoolimages.com |
Last Majesty - Kesempurnaan Nuansa Kelam
-----------------------------------------------
Ketika waktu kian berlalu mengiringi kesunyian hati
Tutur semu dalam hembusan yang terbuai ajal siksaan
Kesempurnaan nuansa kelam mengiringi kedalam alunan
Seperti sinar purnama membawa kekal dalam jiwa
Keabadian
Mencambukku, merenggut seluruh ragaku
Ku berbaring dalam perihnya jasadku yang kesiksaan
Kaliyasa - Ketika Senja Memanggil Namaku
---------------------------------------------
Senja telah berlalu, menantikan
datangnya sang Rembulan..
Menerangi gelap malam yang berlabuh, mengantarku pergi jauh ke angkasa nan gelap...
Aku terdiam menatap masa yang silam penuh dendam penuh hayal yang menyiksa ragaku..
Membalaskan semua angan yang tak pernah tenggelam...
Gelapkan mimpi yang slalu temani hari nan memberatkan, menyeramkan dalam kabut...
Mengingatku, mengantarku dalam kelam hariku...
Meratap, mendekap suramnya cahya hadirkan kepedihan..
Penyesalan dalam cawan harapan mengingatkan penyesalan dan kan tetap bersinar..
Menarilah wahai sang malam mencekam..
Sambut senja yang menghilang, kian membentangkan angan..
Jiwaku yang kau panggil dalam redupan..
Dekap lamunan jiwa, hampa rasa...
Sisakan duka nan senja...
Moses Bandwith - Arabian Dream
-----------------------------------------
Wind lick the spear thet planted
To the corpse of the catasthrophe
Falling tears of the cloudy skies
Showering the putrescence surface
Of landscape that and enshroud
By convergent remains
From armour of the end
That defleshed by the deity plague..
Duhai pengisi tahta birahi
Tidakah kentara gema pembuka
Kisah masa cekam mengerikan
Cerai beraikan kita berdua
Mata pedang ini bara hasratku
Cabik apapun yang membayangi
Langkahku mencari diantara
kafilah galaksi
Dan sandingkan dua hati kami
Dimanakah kita saat Ya’juz dan
Majuz terbebas
Sempatkah kita bersua sejak
Almasih Dajjal lahir
Dan pembantaian dimulai…
To the corpse of the catasthrophe
Falling tears of the cloudy skies
Showering the putrescence surface
Of landscape that and enshroud
By convergent remains
From armour of the end
That defleshed by the deity plague..
Duhai pengisi tahta birahi
Tidakah kentara gema pembuka
Kisah masa cekam mengerikan
Cerai beraikan kita berdua
Mata pedang ini bara hasratku
Cabik apapun yang membayangi
Langkahku mencari diantara
kafilah galaksi
Dan sandingkan dua hati kami
Dimanakah kita saat Ya’juz dan
Majuz terbebas
Sempatkah kita bersua sejak
Almasih Dajjal lahir
Dan pembantaian dimulai…
Restless - Andalusia
-----------------------
Sebuah kisah dari tanah kegelapan menjadi terang dengan ajaran sang nabi..
negeri dengan peradaban keindahan disaat ufuk terang, wajah buminya memikat penaklukan gemilang mimpi masalalu..
kejayaan terbungkus cinta, indah dunia untuk raja-raja bermahkotakan keangkuhan..
dari istana yang berbentengkan kerakusan
Andalusia...
kini derita tlah menimpamu tergiring nafsu menaiki singgasana
Andalusia...
gunung uhud pun rubuh mendengar retak harmoni diwajahmu
Seribu musim tegak berdiri mengatasnamakan semua asma-Mu
seagala yang sempurna kini menghilang terpedaya perhiasan dunia..
Kiblat andalusia kini terusir berganti dinding nista dan hina
mighrab menangis, mimbar bersenandung duka ketika iman tak ada lagi di hati...
Restless - Langit Tak Berbatas
--------------------------------
Di perjalanan malam tak berbintang mengiringi laju sang waktu
rayuan para iblis mendesah terhiraukan dalam doa dan permohonan
Mengapa teringat setelah terlanjur terlalu jauh langkahkan kaki mengapa tersadar setelah semua hancur
pijak kenikmatan duniawi
Dan engkau berikan aku kedamaian, tapi syukurku sering terlupa..
Dan engkau berikan aku kerinduan, tapi cintaku tak pernah setia..
Diatas langit ketika doa tak terbatas, ku ingin mencintaimu seperti cintamu..
Diatas langit ketika taubat tak bertepi, penuhilah rasa kerinduan kepadamu..
Seperti matahari yang tak pernah ingkar bersinar dipagi hari
Restless : Jika Waktu ku
---------------------------
Waktu bagaikan sebilah pedang berjalan sesuai garisnya berputar, berdetak tanpa ampun terus menggilas
Ia takkan mengasihi, takkan menunggu seperti maut menjumpai jiwa kan
melupankanmu, permainkanmu dengan manis cerita dunia
Lembaran kisah hidup ini kan segera usang menjadi kenangan
pahit, manis, gelap dan terangnya akan menjadi cerita...
wahai waktu
Waktu, terkadang terasa berlari atau merangkak begitu lambat
yang pasti dia tak akan pernah berhenti
terus meninggalkan kita yang masih tergagap
Jika waktu hidupku kan berhenti apakah sadar dunia tlah mati?
mata tak melihat, mulut tak berucap, telinga hanya mendengar tangis
Pancasona - Syair Kesunyian
---------------------------------------
Biarkan semua suara menghilang merasakan kegelapan dan kebisuan dalam dimensi yang berbeda
awan kelabu selimuti
mentari
hampa jiwaku sendiri meratapi
menyeruak dari dalam kalbu
berserah pada putaran waktu
sesaknya kalbu kian menjelma, tangisan tangis tanpa suara, bisikan angin dalam jiwa bagai fibrasi tanpa nyawa
biar kunikmati sunyinya jiwa dengan keluh kesah dan air mata
biarkan tercerabut semua bimbang saat hampa mulai menerjang
dan bila saatnya aku pergi berlalu seiring semilir angin tanpa perlu dengan penyesalan tuk temukan pembebasan sejati
aku tak tahu darimana aku datang
aku tak tahu dariapa aku ada
aku tak tahu untuk apa ada
aku hanya tahu aku ada
aku hanya tahu aku jalani takdir
walau aku tak tahu untuk apa
kuingin lebur dalam keheningan hilangkan semua tentang diriku terbentur dalam dinding kesunyian, buang fatamorgana yang membelenggu
lalu biarkan kubuang duniaku, hilangkan kehidupan yang semu
sebab aku ingin luruh bersamamu dalam keyakinan yang di ajarkan ibu
kutak lagi membutuhkan tawa karna tlah bersira air mata, biarkan luka mengoyak semua lara, membunuh segala asa dalam jiwa
Fatallity Of Soul - Jeritan Anak Suci
---------------------------------------
kehidupan yang kurasakan penuh dengan rasa penyesalan
menusuk relung hati yang penuh dosa abadi
jiwaku dan ragaku tertatih tersakiti
ketika ku mendengar jeritan anak suci..
kehidupan penyesalan menusuk dosa abadi
jiwaku tersakiti ketika kumendengar jeritan anak suci
kehidupan penyesalan
yang penuh dosa abadi menusuk jiwa yang suci, yang penuh dengan misteri
tetes air mata berjatuhan tercampur dosa penyesalan
mungkin sudah takdir ilahi
jeritan anak suci...
Death Harmony - Jiwa Sang Pendosa
---------------------------------------
Saat putih membaluti raga, semuanya telah sirna hanya tinggal sang tanah yang menemani segala azab dan siksa..
Kesesatanmu di dunia membawa siksa yang pedih bagiku yang terus merasuki ragamu..
Sukmanya berontak, namun apa daya sang Tuhan telah memperintahkan bala tentaranya..
Kesesatanmu di dunia membawa siksa yang pedih bagiku yang terus merasuki ragamu..
Kamu hanya bisa menyesalinya, meratap segala dosa mohon pada yang Kuasa untuk mengampuni dosa jiwa sang pendosa
Amerta - Kidung Akhir Zaman
-----------------------------
Sinar nurani seakan terhalang oleh tiupan merdu sangkakalamu
Kelam tangisan alampun terdengar saat kau ambil semuanya
Seakan kasih sayang tak ada pernah terlahir kembali
Singgasana surgamu telah menduga
Terkesan jarak keserakahan terambil kembali oleh utusanmu
Kian lama tak pernah terdengar di telinga mereka
Sehingga di telan mimpi dalam kekuasaannya....
Kehancuran semua tenggelamkan duka dan nista dalam kedzhaliman...
Terjerat kutukkan kekuasaanmu, terkulai...
Kidung akhir zamanpun terlalu merdu bersama hancurnya jagat raya
Singgasana surgamu telah menduga...
Angelius - Alam Yang Tidak Bercahaya
-----------------------------------------
Ku dengar tangisan alam
Murkanya hancurkan semuanya
Keindahan yang ada
Menangislah alamku..
Gelapnya hati manusia
Rusak semuanya yang telah tercipta
Keindahan yang ada
Menangislah alamku..
Kelam kehidupan duniaku hancurkan jiwa, musnahkan semua hatinya belahan manusia
Apakah benar di alam yang tidak bercahaya?
Mungkinkah manusia satupun tak ada yang kuasa
Terangkanlah mimpi yang ada di dalam jiwa
Musnahkan semua hatinya belahan manusia
Alam yang tak bercahaya
Kehancuran tiada yang tersisa
Casper : Alunan Nada Kematian
--------------------------------
Ku lantunkan nada-nada kepedihan dengan di iringi tarian kematian..
Ku rangkaikan nyanyian kehancuran..
Ku persembahka pada jasad yang telah hilang..
Sebuah lantunan nada yang menusuk jiwa kematian..
Ku serukan ayat-ayat yang suci..
Ku hantarkan pada jasad yang telah mati..
Yang membusuk terkubur di dalam bumi yang di jilid mati dari Sang Ilahi..
Semua insan pasti mati, tak ada yang abadi..
Kematian kan terjadi menuju alam abadi..
Saat saja menghampiri..
Tangisanpun tiada arti..
Jasadmu membusuk tak berarti..
Bersama jasad-jasad yang telah mati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar sopan saya segan.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.