ritual orchesta-serpihan sang timur
Kujunjung dia tinggikan tahtanya sang penghulu kegelapanku raja dari segala raja penguasa
Ku sujud dalam kelam leburkan diri pada jiwanya ikuti pusaran keabadian
Sukmaku serpihan Bintang timur.. yang tercipta dari api..
Lahir tuk genggam dunia Putar dogma norma
dengan kuasa keabadian
Abdikan diri pada keabadian Jiwa nan sadistis
Berdendam kekecewaan.. Dan terlahir tanpa cinta.. jadikan kami penghuni tubuh.. yang sisihkan takdir nirwana.
Dengan
kekuatan di kepalaku dan pedang api di genggaman serta perisai badai
aku kan berperang lagi dan ku raih lagi bintang kemenanganku.
Kini saatnya turunkan mahkotamu karna kau tlah mati
Ku muak dengan ajaranmu karna hypocrite.. hypocrite..
Ku kuasa… kegelapan.. srigala neraka.. menjagaku
Ku iblis.. ku symbol segala dosa yang ada di surga..
ku diam dalam bahtera bawah dunia.
Syimbol- Siksa Abadi KEPEDIHAN DAN KEHANCURAN
HANYA ITU YANG BISA KAU RESAP
SEWAKTU KAU HIDUP DI DUNIA
MENJALANI PENUH DENGAN NISTA
PENYESALANPUN TAK BERARTI
YANG ADA HANYA SIKSA ABADI
TERPURUKLAH JASAD YANG ADA
MENAUNGI JIWA YANG HAMPA
SAAT ITU KU BERASAL
KEGELAPAN JIWA YANG ADA
TERPUTUSLAH SEMUA DERITA
SAAT ITU IBADATNYA MENGHADAPI
KAULAH SIKSA YANG
TAK PERNAH KAU RASAKAN
MASA HIDUPMU DI DUNIA
Sekar mayat # lingsir wengi
kini saatnya ku bangkit kembali, sekian lama terhenti,
luapkan emosi,jerit,swara hati, yang kian membelenggu nurani.
yakinkan diri, dengan langkah pasti, tuk mengejar obsesi
cita dan asa .....pasti kan kumiliki duniaku kan berganti.
semua manusia tak luput dari mati.
di dunia tak pernah ada yang abadi
lingsir wengi sepi durung biso nendro
kagudo....ing wewayah angeridu ati..
kawitane ..mung sembrono, njur kulino,..
ra ngiro yen bakal nuwuke tresno......
nanging njur tibane... aku sewe kang nemahi,
nandang bronto,kadung loro, sambat-sambat sopo.
rino......wengi............
kan ku tembus sunyinya kegelapan.
yang menyelimuti diri dan jiwaku.
kan ku pecahkan keheningan malam.
yang kian menjerat ragaku.
dan ku bangkitkan emosi jiwa yang hampa meronta.
luapkan amarah,benci dan sesal pada kopdrat fana illahi
kedjawen - alam surga seperti indah biru samudra
aku melihatmu
seperti cahaya bulan di tengah gelapnya malam
ku menatapmu..
bagaikan mentari menyinari bumi
kau hangatkan aku
bagiku tak ada surga bila ta ada kamu
aku buta cahaya karna gelap mataku
menutupi batinku
aku melihat karna kau mataku
menuntunku ke cahayamu..
aku buta cahaya karna gelap mataku
menutupi batinku
Secerah sinar bulan purnama
aura hadirmu
seindah ombak laut selatan di malam nan damai
aku melihat senyumu
bagaikan malaikat memeluk ragaku
kau hangatkan aku
bagiku tak ada syurga bila ta ada kamu
aku buta cahaya karna gelap mataku
menutupi batinku
aku melihat karna kau mataku
menuntunmu ke cahayamu
aku buta cahaya karna gelap mataku
menutupi batinku ..
dengan jiwa aku datang padamu
dengan jiwa aku datang padamu
dengan jiwa aku datang padamu
dengan jiwa aku datang padamu
Dosa-Dosa - Dramatis
Hidup Kekal Kepedihan
Dalam Ruang Tuk Bertahan
Di Sudut Gelap Ini
Jiwa Terluka
Tak Sadar Diri Ini
Hidup Di Atas Dosa
Di Dalam Ruang Dosa
Ku Terbuang
Batin Ini Terluka
Di Dalam Ruang Dosa
Ku Terhempas
Di Atas Penyesalan
Batin Ini Terluka
Di Dalam Ruang Dosa
Ku Terhempas
Tak Berdaya
Ku Menangis Di Atas Dosa-dosa
Ku Bersedih
Tak Berdaya
Tak Sadar Diri Ini
Hidup Di Atas Dosa
Bersama Kabut Gelap
Jiwa Terluka
Tak Mampu Jiwa Ini
Untuk Terus Bertahan
Di Dalam Kabut Gelap
Jiwa Terluka
Cahaya Rembulan - Elmeod
Sempurnakanlah Jiwakuu
Melayang Dalam Mimpi Semu
Menghias Kabut Semesta
Tiada Yang Menangkis
Lautan Air Mata
Mengalir
Menuju Surgaa
Menembus Masa Silam
Kisah Abadi
Membakar Asaa
Malam Purnama Tiba
Menyinari Hidupku
Tenggelam Dalam Kegelapan
Sendiri Ku Berjalan
Tanpa Arah Tujuan
Tersekap Bersama Bayanganmu
Cahaya Rembulanku
Menghias Batas Langit
Cahaya Rembulanku
Menyinar Tubuh Ini
Lirik Lagu Episode 666 Terjerat
Satukan berat yang telah mendekam
Dalam jiwa yang penuh dengan beban
Yang telah pandang aku bagai kotoran
Seakan hidup ini tanpa harapan
Ribuan derita dera jiwa ragaku
Goyahkan impianku
Terkam mukaku, siksa batinku
Terpurukku di rantai
Semua itu selalu menghantui
Pada setiap jejak yang ku lalui
Sampai kapan ahir derita ini
Aku jengah dengan semua ini
Terasa hampa jalan hidupku
Teriring rasa duka dan dosa
Terus menentang ku tak meraba
Di dalam setiap ku terjerat
Ribuan derita terus mengguncang
Datang dan pergi saling menuntut
Coba bertahan terus berjalan
Mantapkan diri siap untuk menerjang
Past The Line - Kenapa Terpilih
Pedihnya penuh luka mengiris hati
Mengapa terpilih untuk terlahir
Ku tak pernah bisa
ku tak mampu memilih
Takdirku tertulis
mengapa terpilih untuk terlahir
Tuhan seberapa ingkarku padamu
Hingga kau beri aku cobaan ini
Dan mampukah kuasamu
tuk wujudkan keinginanku
Salahkah bila aku mengingkarimu
Adilkah dunia padaku
(apa dosaku)
Yang selalu terhimpit ...
(apa salahku)
Jalani semua takdir tuhan
selalu berusaha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar sopan saya segan.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.