28 Januari 2013

Sajak Hitam Part 1

Aku datang dari kegelapan
Diantara dinginnya malam
Aku menjaga setiap rahasia-rahasia keagungan dan kemunafikan
kebohongan dan pengkhianatan

Aku datang dari kegelapan
Dalam setiap malam kelam
Yang tenggelamkan kebahagiaan diatas kesedihan
Dimana mimpi tak lagi sebagai hiasan disaat mata terpejam

Aku datang dari kegelapan
Hitamku masih berselimut cerita terkelam yang datang bersama kepedihan
Aku lepaskan jiwaku yang selama ini terkekang dalam lembah yang suram

Aku datang dari kegelapan
Hampa tanpa impian
Begitu dingin hingga mata tak mampu terpejam


2.
Sajak kelam tak berdawai
Merangkai sebuah kebisuan
Terdiam dalam kehampaan

Sajak kelam tak berdawai
Terbingkai indah di kegelapan
Pada sebuah nisan keabadian

Sajak kelam tak berdawai
Terbentang diantara langit jingga
Diantara kidung kematian

Sajak kelam tak berdawai
Ditepian senja yang menguning
Dihamparan kegundahan hatiku

3
Hitam...?
harumnya wangi layu tersedak,
sesak rasanya tak bercahaya.
Hitam..?
sudahlah...
biarkan saja cahanya merintih,
dan merangkak elok disudut-sudut hitamnya.


hitam dan semakin hitam bayang malam itu
saat langkah yang semakin berat,
entah apa yang disembunyikan
dalam tangis tanpa henti
hitam dan semakin hitam


pandangan mata ini
satu titik putihpun tak terlihat
walau nafas sudah berhenti
memberi celah untuk meratap
hitam dan semakin hitam helaan ini
melenguhkan duka tak berujung
kelelahan dan kepedihan hati
tak juga lerai menampakkan keberanian
 
 
 
4
 
Terlahir untuk mati
Hidup hanya untuk menanti ajal
Sesaat bersinar terang lalu padam
Bernyawa lalu binasa
Dimana langit?
Dimana matahari?
Aku berlari dan mencari
Menuju sinar redup terang
Aku ingin mati dan binasa
Diantara kelamnya kehidupan
Dalam kegelapan itu
Dalam kepedihan itu
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar sopan saya segan.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.